Tugas Elektronika Daya
DC CHOPPER
→Pengertian
V0 = D . Vin
DC CHOPPER
→Pengertian
Dc Chopper atau DC to DC Converter adalah
suatu alat elektronika daya, untuk menghasilkan
tegangan dc dari sumber dc, dengan prinsip switching (pensaklaran). Step-down (Buck) converter: where the output voltage of the converter is lower than
the input voltage. Step-up
(Boost) converter:
where the output voltage is higher than the input voltage. Step-down/step-up
(Buck-Boost) converter.
Pengubah daya DC-DC (DC-DC Converter)
tipe pensaklaran atau dikenal dengan sebutan DC Chopper dimanfaatkan untuk
menghasilkan tegangan keluaran DC yang bervariasi sesuai dengan beban. Daya
masukan dari proses DC-DC tersebut adalah berasal dari sumber daya DC yang
biasanya memiliki tegangan yang tetap.
Macam-macam
topologi DC Chopper
a.
Buck (menurunkan tegangan)
b.
Boost (menaikan tegangan)
c.
Buck-Boost (menaik-turunkan)
d.
Cuk (menaik-turunkan)
e.
Zeta (menaik-turunkan)
f.
SEPIC (menaik-turunkan)
g.
Two Quadrant Converters
h.
Full Bridge Converter
→ Prinsip Dasar
Pada tipe linier, pengaturan tegangan keluaran dicapai dengan
menyesuaikan arus pada beban yang besarannya tergantung dari besar arus base-nya
transistor: V0 = IL
. RL
Dengan
demikian pada tipe linier, fungsi transistor menyerupai tahanan yang dapat
diubah ubah besarannya.
Pada tipe pensaklaran, terlihat fungsi transistor sebagai electronic switch yang dapat
dibuka (off) dan ditutup (on). Dengan asumsi bahwa switch tersebut ideal, jika switch ditutup maka tegangan keluaran
akan sama dengan tegangan masukan, sedangkan jika switch dibuka maka tegangan keluaran akan menjadi nol
↣ Tipe Buck
. Dalam metode ini, tegangan keluaran akan lebih rendah atau sama dengan
tegangan masukan. Disamping itu, jika pada pengoperasiannya arus yang mengalir
melalui induktor selalu lebih besar dari nol (CCM - Continuous Conduction Mode), maka hubungan antara tegangan
keluaran dengan tegangan masukan adalah sebagai berikut:
Keuntungan pada konfigurasi Buck antara lain adalah efisiensi yang
tinggi, rangkaiannya sederhana, tidak memerlukan transformer, tingkatan stress pada komponen switch yang rendah, riak (ripple) pada tegangan keluaran juga
rendah sehingga penyaring atau filter
yang dibutuhkan pun relatif kecil. Kekurangan yang ditemukan misalnya adalah
tidak adanya isolasi antara masukan dan keluaran, hanya satu keluaran yang
dihasilkan, dan tingkat ripple yang tinggi
pada arus masukan. Metode Buck sering digunakan pada aplikasi yang membutuhkan sistim yang berukuran
kecil.
↣ Tipe Boost
Jika tegangan keluaran yang dinginkan lebih besar dari
tegangan masukan, maka rangkaian Boost
dapat dipakai
Boost juga memiliki efisiensi tinggi, rangkaian sederhana, tanpa
transformer dan tingkat ripple yang rendah pada arus masukan.
Namun juga Boost tidak memiliki
isolasi antara masukan dan keluaran, hanya satu keluaran yang dihasilkan, dan
tingkatan ripple yang tinggi pada
tegangan keluaran. Aplikasi Boost
mencakup misalnya untuk perbaikan faktor daya (Power Factor), dan untuk penaikan tegangan pada baterai
↣ Tipe Buck-Boost
Metode Buck-Boost tidak lain adalah
kombinasi antara Buck dan Boost yang mana tegangan keluaran dapat diatur
menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari tegangan masukan. Dalam operasi
CCM, persamaan tegangan yang dipakai adalah:
Yang menarik untuk
dicatat dari Buck-Boost adalah bahwa tegangan keluaran
memiliki tanda berlawanan dengan tegangan masukan. Oleh karena itu metode ini
pun ditemui pada aplikasi yang memerlukan pembalikan tegangan (voltage inversion)
tanpa transformer. Walaupun memiliki
rangkaian sederhana, metode Buck-Boost memiliki kekurangan seperti tidak
adanya isolasi antara sisi masukan dan keluaran, dan juga tingkat ripple yang tinggi pada tegangan
keluaran maupun arus keluaran.
↣ Tipe Boost-Buck atau Cuk
Cara lain untuk mengkombinasikan metode Buck dan Boost dapat dikenal dengan nama Boost-Buck atau Cuk. Seperti halnya metode Buck-Boost, tegangan
keluaran yang dihasilkan dapat diatur menjadi lebih tinggi atau lebih rendah
dari tegangan masukan. Persamaan tegangan yang berlaku pada CCM pun sama dengan
Buck-Boost. Metode Cuk juga digunakan pada aplikasi yang memerlukan pembalikan
tegangan (voltage inversion) tanpa transformer, namun dengan kelebihan
tingkat ripple yang rendah pada arus
masukan maupun arus keluaran.
↣ Tipe Sepic
Jika kombinasi Buck
dan Boost diinginkan tanpa adanya
proses pembalikan tegangan, maka salah satu pilihannya adalah dengan konfigurasi
SEPIC. Persamaan tegangan CCM yang dipakai untuk SEPIC adalah:
Keuntungan pada SEPIC dapat
disebut misalnya memiliki arus masukan dengan tingkat ripple rendah, tidak memakai transformer,
penjagaan kerusakan pada rangkaian melalui kapasitor jika switch gagal berfungsi (capacitive isolation). Kekurangan yang
ditemui misalnya tidak adanya isolasi antara sisi masukan dan keluaran serta
tegangan keluaran memiliki riple yang tinggi. SEPIC sering digunakan pada
aplikasi perbaikan faktor daya (Power
Factor).
↣ Tipe Flyback
Jika kombinasi yang diinginkan adalah
seperti Buck-Boost namun menggunakan isolasi antara sisi masukan dan keluaran,
maka konfigurasi yang dapat dipakai adalah Flyback.
Persamaan tegangan CCM yang digunakan:
Flyback memiliki ripple yang tinggi pada tegangan keluarannya dan sering dijumpai
pada aplikasi daya rendah, dan juga pada aplikasi yang membutuhkan keluaran
banyak (multiple outputs).
Komentar
Posting Komentar